asssalamu`alikum...
selamat bergabung dengan blog saya .

Kamis, 17 Maret 2011

1.    Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2.   Dari kejahatan makhluk-Nya,
“yaitu dari kejahatan makhluk hidup yang berakal dan yang tidak berakal; serta dari kejahatan benda mati seperti racun dan lain sebagainya.”
3.   Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
“Diwaktu subuh, yang sinarnya menghapus kegelapan malam, seringkali muncul berbagai keburukan atau kejahatan yang mewujud dalam beragam bentuk, bisa berupa kuman, serangga, binatang, atau manusia. Ungkapan “malam telah gelap gulita” artinya malam telah sangat gelap yang biasanya mengundang banyak pencuri, penjahat, dan sebagainya.”
4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
“Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.”
5.  Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”
“Kita juga harus meminta perlindungan kepadaNya dari “Tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul”. Sebuah rujukan tentang dunia sihir menyebutkan bahwa yang biasa dipanggil oleh para tukang sihir adalah roh-roh jahat, yang berasal dari dari setan maupun manusia. Kita harus memohon perlindungan dari kejahatan mereka. Sebagian ulama, seperti Ibn hazm dari spanyol dan para penganut mahzab Zahiriah menolak keberadaan sering yang sering dibumbui dengan mitos dan legenda rakyat. Kemudian, kita pun harus meminta perlindungan kepada Allah dari sifat hasud, yang pada gilirannya mendorong kita untuk memusuhi orang lain dan ingin melihat mereka ditimpa keburukan.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah sakit yang agak parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepalanya dan yang satu lagi duduk di sebelah kakinya. Berkatalah malaikat yang berada di sebelah kakinya kepada malaikat yang berada di sebelah kepalanya: “Apa yang engkau lihat?” Ia berkata: “Dia kena guna-guna.” “Apa guna-guna itu?” “Guna-guna itu sihir.” “Siapa yang membuat sihirnya?” Ia menjawab: “Labid bin al-A’syam Alyahudi yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Si Anu di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah.” Pada pagi hari Rasulullah saw. Mengutus Ammar bin Yasir dengan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya yang merah seperti pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Kedua surat ini (S.113 dan 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah saw. mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.
(Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Halaílun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat hadits) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi membuatkan makanan bagi Rasulullah saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga shahabat-shahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa surat ini (S. 113 dan 114) dan membacakan ta’udz. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui shahabat-shahabatnya dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
(Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitab al-Dalaildari Abu Jafar ar-Razi dari ar-Rabi bin Anas yang bersumber dari Anas bin Malik.)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates